Puji
dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
tugas ini masih banyak kekurangan, baik
dari segi isi penulisan maupun kata-kata yang digunakan. Oleh karena itu,
segala kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan makalah
ini lebih lanjut, akan penulis terima dengan senang hati.
Tidak lupa penulis
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas
ini. Akhirnya, tiada gading yang
tak retak, meskipun dalam penyusunan makalah ini penulis telah
mencurahkan semua kemampuan, namun penulis sangat menyadari bahwa hasil
penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan, dikarenakan keterbatasan data
dan referensi maupun kemampuan penulis.
Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan saran serta kritik yang sifatnya
membangun, guna sebagai bahan koreksi bagi penulis selanjutnya.
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR
………………………………………………….. i
DAFTAR
ISI……………………………………………………………. ii
BAB
I. PENDAHULUAN……………………………………………… 1
A. Latar
belakang………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………….. 2
C. Tujuan………………………………………………………… 2
BAB
II. TINJAUAN PUSTAKA……………………………………….. 3
A. Definisi………………………………………………………... 3
B. Epidemiologi/Insiden Kasus………………………………….. 3
C. Etiologi………………………………………………………... 3
D. Patofisiologi…………………………………………………… 4
E. Klasifikasi……………………………………………………... 4
F.
Gejala Klinis…………………………………………………… 5
G. Pemeriksaan
Fisik……………………………………………… 6
H. Pemeriksaan
Diagnostik……………………………………….. 6
I.
Penatalaksanaan……………………………………………….. 6
J.
Komplikasi…………………………………………………….. 7
BAB
III. FORMAT PENGKAJIAN DATA KELUARGA…………… 8
I.
Identitas Keluarga………………………………………… 8
II.
Data Kesehatan Ibu Dan Anak/KB……………………….. 10
BAB
IV. PRIORITAS MASALAH DAN PEMBAHASAN………….. 20
1.
Tentukan Apakah Ibu Mengalami Kondisi
Anemia Atau Tidak…………………………………………… 20
2.
Perbaikan Diet/Pola Makan…………………………………… 21
3.
Komsumsilah Bahan Kaya Protein,Zat Besi
Dan Asam Folat………………………………………………. 21
4.
Batasi Penggunaan Antasida…………………………………. 21
5.
Ikuti saran Dokter…………………………………………….. 21
6.
Pedoman Menu……………………………………………….. 22
7.
Zat-zat Gizi Penting…………………………………………... 23
BAB
V. PENUTUP……………………………………………………… 26
DAFTAR
PUSAKA…………………………………………………….. 27
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anemia atau kurang darah sering
dikaitkan dengan kondisi lemah, letih, danlesu akibat kurangnya kandungan
zat besi di dalam darah.Tak hanya pada orangdewasa, anak-anak bahkan balita
pun bisa terkena anemia. Indonesia jumlah penderitaanemia yang berasal dari
kelompok anak usia sekolah (6–18 tahun) mencapai 65 juta jiwa. Bahkan, jika digabung
dengan penderita anemia usia
balita,remaja putri,ibuhamil, wanita usia subur,
dan lansia, jumlah total mencapai 100 juta jiwa! ”Artinya,secara
kasar bisa dikatakan bahwa satu di antara dua penduduk
Indonesia menderita anemia. Dalam survei KRT
juga terlihat angka kejadian anemia lebih tinggi pada perempuan dibandingkan laki-laki.
Jika anemia terjadi pada anak perempuan,
dampaknya tidak hanya bagi anak tersebut melainkan juga generasi
selanjutnya. Inimengingat
anak perempuan tersebut kelak akan mengandung dan melahirkan.Anemia bisa disebabkan kondisi tubuh memerlukan
zat besi dalam jumlahtinggi, seperti saat hamil, menyusui, masa pertumbuhan
anak dan balita, serta masa puber. Atau ketika tubuh banyak kehilangan
darah seperti saat menstruasi dan pada penderita wasir dan cacing tambang.
Mereka yang menjalankan diet miskin zat besiatau pola makan yang kurang baik juga rentan anemia.
Sebab lainnya adalahterjadinya gangguan penyerapan
zat besi dalam tubuh. Sebenarnya, anemia dapat dicegah dengan mudah. Namun
karena masyarakat terlalu menggampangkan,
dan menganggap hal itu hanya lemah, letih, dan lesu saja. Padahal,
dampak dari anemia ini sangat fatal bahkan menyebabkan kematian bagi ibu hamil
B. Rumusan Masalah
Anemia merupakan suatu keadaan dimana terjadi penurunan jumlah sel
darahmerah. Menurut WHO, anemia didefinisikan sebagai Hb (hemoglobin) kurang 13
g/dluntuk laki-laki dan kurang 12 g/dl untuk wanita. Definisi sangat tergantung
pada usiadan jenis kelamin. Definisi yang paling sering dipakai adalah definisi
anemia menurutWHO dan CDC (Centers for Disease Control and Prevention).
Anemia dapat memperburuk kondisi wanita dalam masa kehamilan, persalinan, nifas dan masa selanjutnya. Pengaruhnya bisa menyebabkan abortus(keguguran), kelahiran prematur (lahir
sebelum waktu-nya), persalinan yang lamakarena rahim tidak
berkontraksi, perdarahan pasca melahirkan, syok serta infeksi padasaat persalinan
atau setelahnya.Perdarahan antepartum (perdarahan dalam kehamilan) yang
disebabkan karenalokasi implantasi plasenta (ari-ari) yang abnormal atau
lepasnya plasenta dari tempatimplantasinya
yang dapat disertai gangguan pembekuan darah (DIC : DisseminatedIntravascular
Coagulation) dapat memperberat kondisi anemia saat kehamilan. Danefeknya akan
memberi pengaruh buruk pada bayi, seperti lahir dengan berat lahir rendah
sampai kematian perinatal.Selain itu, anemia juga dapat menyebabkan gagal jantung.Gagal jantung baru akan terjadi pada seorang
wanita jika Hbnya berada padaukuran kurang dari 4 gr/dl. Hal ini menyebabkan
angka kematian ibu masih sangat besar. Diperkirakan dalam 1 jam, 2 ibu
meninggal akibat perdarahan, preeklampsia(penyakit pada wanita hamil
dimana terjadi bengkak pada kaki, hipertensi dan adanya protein dalam air
seni), infeksi, abortus dan persalinan yang macet.
C. Tujuan
1. Ingin mengetahui definisi anemia
pada ibu hamil secara jelas.
2. Ingin mengetahui penyebab anemia
pada ibu hamil.
3. Ingin mengetahui gejala anemia
pada ibu hamil.
4. Ingin mengetahui dampak anemia
pada ibu hamil.
5. Ingin mengetahui cara
pencegahan anemia pada ibu hamil.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Anemia adalah
kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 12 gr%
(Wiknjosastro, 2002).
Anemia adalah
suatu kondisi dimana kadar Hb dan/atau hitung eritrosit lebih rendah dari harga
normal. Dikatakan sebagai anemia bila Hb < 14 g/dl dan Ht < 41 % pada
pria atau Hb < 12 g/dl dan Ht <37 % pada wanita. (Arif Mansjoer,dkk.
2001)
Anemia dalam
kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada
trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II (Saifudin, 2002)
B. Epidemiologi
/Insiden Kasus
Apabila seorang
wanita mengalami anemia selama hamil ,kehilangan darah pada saat melahirkan , bahkan
kalaupun minimal , tidak ditoleransi dengan baik . Ia beresiko membutuhkan
transfusi darah. Sekitar 80% kasus anemia pada wanita hamil merupakan anemia
defisisiensi besi. Dan 20 % lainnya mencakup kasus anemia herediter dan
berbagai anemia didapat, termesuk anemia asam folat,anemia sel sabit, dan
talasemia. Badan kesehatan dunia (World Health Organization/WHO) melaporkan
bahwa prevalensi ibu-ibu hamil yang mengalami defisiensi besi sekitar 35-75% serta
semakin meningkat seiring dengan pertambah usia kehamilan. Menurut WHO 40%
kematian ibu dinegara berkembang berkaitan dengan anemia pada kehamilan dan
kebanyakan anemia pada kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan
akut.
C. Etiologi
Menurut
Mochtar( 1998) penyeban anemia pada umunya adalah :
a.
Perdarahan
b.
Kekurangan gizi seperti : zat besi,
vitamin B 12dan asam folat.
c.
Penyakit kronik, seperti gagal ginjal,
abses paru, bronkiektasis, empiema, dll.
d.
Kelainan darah
e.
Ketidak sanggupan sumsum tulang
membentuk sel-sel darah.
f.
Malabsorpsi
Penyebab anemia
pada kehamilan :
a. Meningkatnya
kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin
b. Kurangnya
asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi ibu hamil
c. Pola makan ibu
terganggu akibat mual selama kehamilan
d. Adanya
kecenderungan rendahnya cadangan zat besi (Fe)
e. Pada wanita
akibat persalinan sebelumnya dan menstruasi.
Faktor Resiko
Anemia pada Ibu Hamil
a.
Umur < 20 tahun atau > 35 tahun
b.
Perdarahan akut
c.
Pekerja berat
d.
Makan < 3 kali dan makanan yang
dikonsumsi kurang zat besi
D. Patofisiologi
Perubahan hematologi sehubungan dengan
kehamilan adalah oleh karena perubahan sirkulasi yang makin meningkat terhadap
plasenta dari pertumbuhan payudara. Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada
trimester ke II kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke 9 dan
meningkatnya sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang aterm serta kembali
normal 3 bulan setelah partus. Stimulasi yang meningkatkan volume plasma
seperti laktogen plasenta, yang menyebabkan peningkatan sekresi aldesteron.
E. Klasifikasi
Anemia dalam
kehamilan dapat dibagi sebagai berikut :
1)
Anemia defisiensi besi (62,3%)
Anemia dalam
kehamilan yang paling sering dijumpai ialah anemia akibat kekurangan besi.
Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang masuknya unsur besi dengan
makanan, karena gangguan resorpsi, gangguan penggunaan, atau karena terlapau
banyaknya besi ke luar dari badan, misalnya pada pendarahan. Keperluan akan
besi bertambah dalam kehamilan , terutama pada trisemester terakhir.
Apabila masuknya besi tidak bertambah dan kehamilan, maka mudah terjadi anemia
defisiensi besi, lebih – lebih pada kehamilan kembar.
2) Anemia
megaloblastik( 29,0%)3
Anemia
megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena difisiensi asam
folat ( pteroylglutamic acid, jarang sekali karena difiesiensi vitamin B12(
cynocobalamin).
3) Anemia
Hipoblastik ( 8, 0%)
Anemia pada
wanita hamil yang disebabkan karena gangguan sumsum tulang kurang mampu membuat
sel – sel darah baru, dinamakan anemia hipoplastik dalam kehamilan. Darah tepi
menunjukan gambara normositer dan normokrom, tidak ditemukan ciri – ciri
defisiensi besi, asam folat, atau vitamin B12. Etiologi anemia hipoplastik
karena kehamilan hingga kini belum diketahui dengan pasti, kecuali
yang disebabkan oleh sepsis, sinar Roentgen, racunatau obat – obatan.
4) Anemiahemolitik
Anemia hemolitik disebakan karena pengghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat dari pembuatannya. Wanita dengan anemia hemolitik sukar menjadi hamil, apabila hamil maka anemianya akan menjadi lebih berat. Sebaliknya mungkin pula bahwa kehamilan menyebabkan krisis henolitik pada wanita yang sebelumnya tidak menderita anemia. Secara umum anemia hemolitik dapat dibagi dalam 2 golongan besar, yakni :
Anemia hemolitik disebakan karena pengghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat dari pembuatannya. Wanita dengan anemia hemolitik sukar menjadi hamil, apabila hamil maka anemianya akan menjadi lebih berat. Sebaliknya mungkin pula bahwa kehamilan menyebabkan krisis henolitik pada wanita yang sebelumnya tidak menderita anemia. Secara umum anemia hemolitik dapat dibagi dalam 2 golongan besar, yakni :
a. Golongan yang
disebabkan oleh faktor intrakorpuskuler, seperti pada sferositosis,
eliptositosis, anemia hemolitik herediter , thalasemia, anemia sel sabit,
hemoglobinopatia C, D, G, H, I, dan paraxysmal noctural haemoglobinuria.
b. Golongan yang
disebabkan oleh faktor ekstrakorpuskular , seperti pada infeksi ( malaria,
sepsis, dsb), keracunan arsenikum , neoarsphenamin, timah, sulfonamid, kinin,
paraquin, pimaquin, nitrofuratoin ( Furadantin), racun ular pada defisiensi
G6PD , antagonismus rhesus atau ABO, leukemia, penyakin Hodgkin,
limfasarkoma, penyakit hati, dll. ( Ilmu Kebidanan, 451-457)
F. Gejala Klinis
Gejala anemia pada kehamilan yaitu ibu
mengeluh cepat lelah, sering pusing, mata berkunang – kunang, malaise, lidah
luka, nafsu makan turun( anoreksia), konsentrasi hilang, nafas pendek,( pada
anemia parah), dan keluhan mual muntah pada hamil muda, palpitasi.
G. Pemeriksaan
Fisik
ü Inspeksi :
konjungtiva, wajah pucat.
ü Palpasi :
turgor kulit, capillary refill, pembesaran kelenjar limfa, tinggi
fundus uteri, kontraksi uterus.
ü Auskultasi :
auskultasi DJJ dan denyut jantung ibu
H. Pemeriksaan
Diagnostik.
Pada
pemeriksaan laboratorium ditemui :
1.
Pemeriksaan Hb Sahli, kadar Hb <
10 mg/%
2.
Kadar Ht menurun ( normal 37% - 41% )
3.
Peningkatan bilirubin total ( pada
anemia hemolitik )
4.
Terlihat retikulositosis dan sferositosis
pada apusan darah tepi
5.
Terdapat pansitopenia, sumsum tulang
kosong diganti lemak
I. Penatalaksanaan
a. Therapy pengobatan
1)
Therapy oral
Pengobatan
anemia biasanya dengan pemberian tambahan zat besi. Sebagianbesar tablet
zat besi mengandung ferosulfat, besi glukonat atau
suatu polisakarida. Tablet besi akan diserap dengan maksimal jika
diminum 30 menit sebelum makan. Biasanya cukup diberikan 1 tablet/hari, kadang
diperlukan 2 tablet. Kemampuan usus untuk menyerap zat besi adalah terbatas, karena
itu pemberian zat besi dalam dosis yang lebih besar adalah sia-sia dan
kemungkinan akan menyebabkan gangguan pencernaan dan sembelit. Zat besi hampir
selalu menyebabkan tinja menjadi berwarna hitam, dan ini adalah efek samping
yang normal dan tidak berbahaya. Dan biasanya asupan nutrisi yang mengandung
zat besi cenderung lebih tinggi pada ibu hamil daripada wanita normal. Umumnya
asupan nutrisi meningkat 2 kali lipat daripada wanita normal.Pengobatan yang
lain:
ü Asam folik 15 –
30 mg per hari
ü Vitamin B12 3 X
1 tablet per hari
ü Sulfas ferosus
3 X 1 tablet per hari
ü Pada kasus
berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban sehingga dapat diberikan
transfusi darah.
2)
Therapi parenteral
Diberikan jika
penderita tidak tahan akan obat besi peroral ada gangguan penyerapan oenyakit
saluran pencernaan atau apabila kehamilannya sudah tua. Therapy parenteral ini
diberikan dalam bentuk ferri. Secara intramusculus dapat disuntikan dextran
besi (imferon) atau sorbitol besi (Jectofer)
b.
Pencegahan.
a)
Makanlah makanan yang kaya akan sumber
zat besi secara teratur.
b)
Makanlah makanan yang kaya sumber
vitamin C untuk memperlancar penyerapan zat besi.
c)
Jagalah lingkungan sekitar agar tetap
bersih untuk mencegah penyakit infeksi dan penyakit cacingan.
d)
Hindari minum teh, kopi, susu coklat
setelah makan karena dapat menghambat penyerapan zat besi.
J. Komplikasi
1)
Anemia dapat terjadi pada setiap ibu
hamil, karena itulah kejadian ini harus selalu diwaspadai.
2)
Anemia yang terjadi saat ibu hamil
Trimester I akan dapat mengakibatkan : abortus, missed abortus dan kelainan
kongenital.
3)
Anemia pada kehamilan trimester II
dapat menyebabkan : persalinan prematur, perdarahan antepartum, gangguan
pertumbuhan janin dalam rahim, asfiksia aintrauterin sampai kematian, BBLR,
gestosis dan mudah terkena infeksi, IQ rendah dan bahkan bisa mengakibatkan
kematian.
4)
Saat inpartu, anemia dapat menimbulkan
gangguan his baik primer maupun sekunder, janin akan lahir dengan anemia, dan
persalinan dengan tindakan yang disebabkan karena ibu cepat lelah. Saat post
partum anemia dapat menyebabkan: tonia uteri, rtensio placenta, pelukaan sukar
sembuh, mudah terjadi febris puerpuralis dan gangguan involusio uteri.
BAB III
FORMAT PENGKAJIAN DATA
KELUARGA
I.
IDENTITAS
KELUARGA
1. Nama
Kepala Keluarga
Jenis Kelamin :
Umur :
Agama :
Suku bangsa :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
2.Anggota
keluarga
NO
|
Nama
|
Umur
|
Lk/pr
|
Hub
klg
|
pendidikan
|
pekerjaan
|
ket
|
3. Status
Kesehatan Keluarga 3 bulan terakhir (semua jenis penyakit) terhitung sejak
januari 2012
NO
|
Nama
|
Umur
|
Lk/pr
|
Jenis
penyakit
|
Berobat
ke
|
4. Pengambil
keputusan dalam keluarga
Suami
: suami
dan istri :
Istri
: lain
lain, sebutkan :
5.
Kematian dalam 6bln
terakhir
NO
|
Nama
|
Bulan
& tahun meninggal
|
Umur
waktu meninggal
|
Lk/pr
|
Sebab
kematian
|
keterangan
|
II.
DATA
KESEHATAN IBU DAN ANAK/ KB
1.
Riwayat
kehamilan saat ini :
a. GPA :
b. HPHT :
c. Taksiran
partus :
d. Umur
kehamilan :
Tw I (0-12mg) Tw II (13-24mg) Tw III(25mg-lahir)
e. Factor
resiko
Umur <20thn
umur>30tahun
Spasing <2tahun paritas
>4
Lila <23,5cm
BB<38kg
HB<11gr%, HB>8gr%
TB< 145
Penyakit keturunan
f.
Resiko tinggi
Perdarahan
(HAP)
Infeksi
Pre
eklamsi / eklamsi
HB< 8gr %
KPD
kelainan letak
Penyakit yang menyertai
lain lain
2.
Riwayat kehamilan yang
lalu
a.
Data kehamilan yang
lalu
NO
|
Hamil
ke
|
Frekuensi ANC Selama hamil
|
Tempat
ANC
|
Penyakit
kehamilan
|
Pemeriksa
/ penolong
|
b. Penyulit / kelainan
yang ditemukan saat kehamilan yang lalu :
Anemia
KPD
HAP
Malposisi / presentasi
PER PEB
Lain
Lain
Ditolong
Oleh
3. Pemeriksaan
kehamilan yang dilakukan :
a.
Apakah ibu memeriksa
kehamilannya: ya tidak
b.
Jika iya, dimana :
Rumah
sakit
posyandu
Puskesmas dukun terlatih
Dokter / bidan
praktek dukun tidak
terlatih
Polindes
lain lain
c.
Apakah ibu punya buku
periksa : ya tidak
d.
Pemeriksaan kehamilan
yang dilakukan (sesuai umur kehamilan)
K1
Belum lengkap
K4
Tidak lengkap
e.
Alas an tidak periksa
hamil ke tenaga kesehatan :
§ Tidak
tahu
§ Tahu
tapi tidak mau
§ Trasportasi
sulit
§ Jarak
ketempat pelayanan jauh
§ Biaya
§ Lain
lain
Rencana
pertolongan persalinan :
Dimana
oleh siapa
f.
Apakah ibu di imunisasi
TT selama hamil : ya tidak
Bila
ya :
lengkap selama kehamilan / sesuai program
Belum
lengkap
Bila tidak apa
alasannya
g.
Keadaan gizi ibu hamil
:
Baik,
jika lila >23,5cm kurang,
jika <23,5cm
h.
Kesimpulan status gizi
ibu
Baik
kurang
i.
Hb hasil pemeriksaan
terakhir : gr%
j.
Makanan yang
dipantang : ada tidak
Bila
ada sebutkan
k.
Pola makan sehari
: sekali
l.
Menu makanan : seimbang tidak seimbang
m.
Kebiasaan ibu hamil
yang mempengaruhi kesehatan :
Merokok : ya / tidak
Jamu- jamuan :
ya/ tidak
Obat- obatan :
ya/ tidak
Lain lain : ya/
tidak
Bila iya, sebutkan:
4.
Ibu
bersalin.
a. Riwayat
kehamilan dan persalinan
No
|
Hamil
Ke
|
Tahun
persalinan
|
Jenis
persalinan
|
Lh/
Lm
|
Jenis
kelamin
|
BB
|
TB
|
Penolong
|
Penyulit
persalinan
|
ket
|
b. Alasan
pertolongan persalinan dengan dukun tidak terlatih
1) Kebiasaan
/ adat : ya / tidak
2) Pelayanan
kesehatan jauh: ya / tidak
3) Biaya
: ya/ tidak
4) Lain
lain
5.
Neonatus
a. Neonatus
hari ke : N1 N2
b. Neonatus
diperiksa:
ya
tidak
c. Pemeriksa
neonates oleh:
dokter
bidan
Lain
lain
d.
Bila tidak dilakukan
pemeriksaan, alasannya :
Tidak tahu
yankes jauh
Tahu tapi tidak mau lain lain,
sebutkan
6.
Ibu
nifas
a. Nifas
hari ke :
b. Apakah
ibu sudah memeriksakan diri selama nifas
:
Ya tidak
c. Bila
tidak periksa, alas an :
Tidak tahu
yankes jauh
Tahu tapi tidak
mau lain lain
sebutkan
d. Bila
periksa, berapa kali : kali
e. Tempat
pemeriksaan :
RS
Puskesmas
Bidan praktek polindes
f. Kelainan
yang ditemukan : ya tidak
Jika iy, sebutkan:
g. Usaha
penanggulangan
h. Apakah
ibu menyusui : ya tidak
Jika
tidak, alasannya : tidak tahu
Tahu tapi tidak mau
Lain
lain
i. Obat
obatan yang telah diminum
Vit A Fe
Lain lain,
sebutkan
j. Apakah
ibu melakukan perawatan perenium : ya tidak
1) Bila
iya, bagaimana melakukannya : benar salah
2) Bila
tidak alasannya
: tidak tahu
Tahu, tapi tidak mau
Lain
lain, sebutkan
7.
Buteki
(ibu meneteki) : 40 hari s/d 2tahun
a. Apakah
ibu menyusui bayinya : ya tidak
Bila
ya, sampai dengan umur berapa : 0-6bulan >6bulan
Tidak tahu
Tahu tapi tidak mau
Lain lain
Sebutkan
b. Apakah
susu jolong ( colostrum) diberikan : ya tidak
Alasan
tidak diberikan
c. Keadaan
gizi ibu menyusui : Berat
badan kg
d. Makanan
yang dipantang selama menyusui
e. Kadar
hemoglobin :
<12gr% 12-14gr% >14gr%
f. Apakah
ibu melakukan perawatan payudara : ya tidak
1) Jika
iya, bagaimana cara melakukannya:
benar salah
2) Jika
tidak, alasannya : tidak tahu tidak mau
g. Kebiasaan
menyusui : 0-6 bulan
6
bulan- 1 tahun
1-2 tahun
8.
Kesehatan
bayi
a. Apakah
ibu mempunyai KMS :
YA, terisi ya, tidak
terisi
b. Status
imunisasi
BAYI
|
BCG
|
HEPATITIS
|
DPT
|
POLIO
|
Campak
|
Lengkap / Tidak
|
|||||||
Lengkap,
sesuai dengan usia
Tidak
lengkap
Alas
annya
Tidak
pernah imunisasi
Alasan
Jenis
yang belum diberikan
C.
Apakah dilakukan penimbangan : YA TIDAK
Teratur kadang-kadang
Tidak
pernah,alasannya
D.Status gizi
1)
BB kg PB cm(waktu
lahir)
2)
BB kg PB cm(saat
pendataan)
3)
Apakah terdapat
kenaikan BB
Naik Tetap Turun
4)
Keadaan gizi bayi : Baik
Kurang
Buruk
E. Pemberian Pasi
Sebelum 6
bulan
Alasan
pemberian sebelum bulan
Setelah 6
bulan
F. Kesesuaian jenis
makanan bayi(MPASI)dengan usia saat diberikan:
Sesuai Tidak
sesuai
Jika tidak sesuai,alasan: Tidak tahu
Kebiasaan tradisi setempat
Lain-lain,
Sebutkan
9. Kesehatan balita
a.
Apakah mempunyai KMS
: YA Tidak
b.
Apakah dilakukan
penimbangan dan pemeriksaan :
ya tidak
Jika
ya, dilakukan :RS
Puskesmas
Posyandu
Dokter/ Bidan Praktek
Lain lain sebutkan
Jika
tidak, alasannya ; tidak tahu
Tahu tapi tidak perlu
Pelayanan kesehatan jauh
Lain
lain, sebutkan
c.
Waktu pendataan
1)
BB: gram 1) BB : gram
2)
TB: cm 2) TB : cm
3)
Lila: cm 3) lila : cm
4)
Status Gizi : 4)Status
Gizi :
Baik Baik
Kurang Kurang
Buruk Buruk
d. Status
imunisasi
BAYI
|
BCG
|
HEPATITIS
|
DPT
|
POLIO
|
Campak
|
Lengkap / Tidak
|
|||||||
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||||
1)
bila tidak lengkap,
alasan :
Tidak
tahu yankes jauh tidak mau
2)
bila tidak di
imunisasi, alasannya :
tidak
tahu yankes jauh tidak mau
10. Keluarga Berencana
a.
PUS : Ya tidak
b.
Apakah semua PUS menjadi akseptor KB
: Ya
Tidak
Pil suntik
Kondom IUD
Susuk
MOP
MOP
Jika tidak alasannya : Tidak
tahu
Tahu tapi tidak mau
Pelayanan kesehatan jauh
Lain lain sebutkan
c. Tempat
pelayanan KB :
Dokter bidan
praktek
Rs
puskesmas
Posyandu
d. Berapa
lama memakai alat kontrasepsi
11. Sistem Kesehatan
Reproduksi
a. PMS
/ STD
Apakah
saat ini ada keluhan :
Keputihan Rasa Gatal Pada Kemaluan
Masalah hubungan seksual Keluhan Buang Air Kecil
Bila
adakeluhan sudah berapa lama:
<1minggu >1minggu
Apakah
sudah berobat : ya
tidak
Tidak
ada, alasannya :
Jika
sudah berobat, dimana :
b.Ibu
dengan usia >40 tahun
Apakah
saat ini ibu masih menstruasi :
ya tidak
Bila
tidak, sudah berapa lama
:
Adakah
keluhan sebelum menopause :ya tidak
Bila
ya, apakeluhannya
:
12. Fasilitas / sarana
kesehatan
a. Fasilitas
kesehatan / layanan kesehatan yang biasa digunakan oleh keluarga :
Puskesmas Pustu Polindes
Posyandu lain lain sebutkan
b.Apakah
didesa ini ada kegiatan untuk dana sehat
:
Ada tidak ada
Bila ada: aktif tidak aktif
c. Jika
ada apakah keluarga ikut serta
Ya tidak
Bila
tidak alasan
d. Jika
ya, dalam bentuk apa :
Uang
Beras
Padi
e. Bagaimana
cara pengumpulan
f. Adakah
keluarga memanfaatkan pos obat desa
Sering kadang
kadang
Tidak pernah, alasannya
g.Jaringan
pengaman social bidang kesehatan
(JPS-BK/ Akeskin)
Ada
tidak ada
h.Tabulin
: ada tidak
Bila
ada anggota keluarga ada yang hamil, adakah ibu ikut serta
i. Dasolin ada tidak
Bila
ada anggota keluarga ada yang hamil, adakah ikut serta
Ada tidak
Bila
tidak ikut, apa alasannya
j. System
transportasiada
tidak
k.System
donor darah
ada
tidak
13. Kebersihan Lingkungan
a. Sumber
air minum, bersih
: ya/tidak
Sumur pompa mata air sungai dan lain lain
b.Mempunyai
jamban keluarga : ya/tidak
Jamban
keluarga bersih
ya/ tidak
c. Rumah
dalam keadaan bersih
ya/tidak
Lantai
rumah : tanah plaster ubin dan lain lain
Lingkungan
/ pekarangan, sersih
ya/tidak
Ventilasi
cukup / tidak
d. Kandang : ada/ tidak ada jenis binatang
Jarak
dari rumah meter
BAB IV
PRIORITAS MASALAH DAN PEMBAHASAN
Kondisi
anemia adalah suatu kondisi yang mudah dikendalikan dan diperbaiki bila penyebabnya adalah kekurangan nutrisi atau bahanbaku pembentukanhemoglobin.
Bila kondisi anemia yang terjadi pada ibu adalah akibat
perdarahan, penyakit darah atau kelainan tubuh lainnya, maka kondisi anemia membutuhkan perhatian lebih lanjut
dan advis dokter.
Berikut ini ada beberapa tips hal yang dapat ibu lakukan untuk menghindari,
mengurangi
dan menghadapi kondisi anemia.
1. Tentukan Apakah ibu mengalami
Kondisi Anemia atau tidak
a.
Ibu dapat mengetahuinyadengan cara memperhatikan petunjuk pentingdalam dirinya. Bila ibu merasa
lebih cepat lelah, letih, lesu, tidak bergairahdan mudah pusing atau pingsan,
maka hal ini dapat menjadi tanda kondisianemia. Untuk memastikannya ibu dapat
melakukan pemeriksaan sederhana berikut ini.
b.
Berdirilahdi depan cermin dan tarik kelopak mata bagian bawah.Perhatikan tingkat warna
kemerahan kelopak mata tersebut. Bila pucat ataumerah muda maka kemungkinan
anda mengalami anemia.
c.
Bandingkan telapak tangan ibu dengan telapak tangan suami atauorang lain yang dianggap
normal. Bila telapak tangan tampak lebih putih ataulebih pucat maka mungkin
anda sedang dalam kondisi anemia.
d.
Julurkan dan perhatikan
warna lidah anda. Bila tepi lidah anda menjadilebih pucat dari warna
permukaan dalam pipi maka kondisi anemia mungkintelah terjadi.Untuk memastikan kondisi anemia ini, ibu dapat
memeriksakan darah untuk kadar hemoglobin, hematokrit dan
jumlah sel darah merah. Bila hemoglobin kurangdari
10gr% maka sebaiknya ibu segera pergi ke dokter untuk memeriksakan diri.
2. Perbaikan diet/pola makan
Penyebab anemia terbanyak pada ibu hamil adalah diet yang
buruk.Perbaikan pola makan dankebiasaan makan yang sehat dan
baik selama kehamilan akanmembantu ibu untuk mendapatkan asupan nutrisi yang cukup sehingga dapatmencegah
dan mengurani kondisi anemia.
3. Konsumsilah bahan kaya protein,
zat besi dan Asam folat
Bahan kaya protein dapat diperoleh dari hewan
maupun tanaman. Daging,hati, dan telur adalah sumber protein yang baik bagi tubuh. Hati juga banyak mengandung zat besi, vitamin A
dan berbagai mineral lainnya.Kacang-kacangan,gandum/beras yang masih ada
kulit arinya, beras merah, dan sereal merupakan bahantanaman yang kaya protein
nabati dan kandungan asam folat atau vitamin B lainnya. Sayuran hijau, bayam,
kangkung, jeruk dan berbagai buah-buahan kaya akan mineral baik zat besi maupun zat lain yang
dibutuhkan tubuh untuk membentuk sel darahmerah dan hemoglobin.
4. Batasi penggunaan antasida
Antasida atau obat maag yang berfungsi menetralkan asam lambung iniumumnya mengandung mineral,
atau logam lain yang dapat menganggu penyerapan zat besi dalam tubuh. Oleh karena itu batasi penggunaannya dan gunakan
sesuai aturan pemakaian.
5. Ikuti saran dokter
Beberapa penyebab kondisi anemia adalah penyakit serius tertentu. Oleh
karena
itu jangan meremehkan kondisi anemia yang anda hadapi. Konsultasikan
lebihlanjut kondisi yang anda hadapi dan ikutilah nasehat dokter anda.
6. Pedoman menu
Berikut ini pedoman untuk menyusun menu bagi ibu hamil:
1.
Makan dua kali lebih dari biasanya, bukan
hanya dalam jumlah porsi, namun lebih ditekankan pada mutu zat-zat gizi yang terkandung dalam
makanan yang dikonsumsi.
2.
Makanan dapat diberikan 4 - 6 kali
waktu makan sesuai dengan kemampuan ibu. Jangan memaksa untuk menghabiskan makanan
yang tersaji jika merasa mual, pusing, dan ingin muntah.
3.
Batasi konsumsi makanan berlemak tinggi dan
yang merangsang seperti cabe,makanan bergas seperti nangka, nanas dan durian, serta yang beralkohol
semacam
tape.
4.
Usahakan mengkonsumsi makanan dalam komposisi seimbang.
5.
Berikan minum 1/2 jam sehabis makan. Perbanyak
minum air putih, saribuahseperti air jeruk, air tomat, sari wortel, air rebusan kacang hijau sebagai pengganti cairan yang
keluar, karena ibu hamil lebih banyak berkeringat dan sering buang air kecil karena
kandung kemih yang terdesak oleh pertumbuhan janin. Penting untuk
menghindari minuman berkafein seperti kopi, coklat, dan soft drink (minuman ringan)
pemicu hipertensi.
6. Hindari konsumsi bahan makanan
olahan pabrik yang diberi pengawetdan pewarna yang dimasukkan ke dalam bahan pangan, karena dapatmembahayakan kesehatan dan
pertumbuhan janin, yang sering dihubungkan dengan cacat bawaan dan kelainan
bayi saat lahir.
7. Hindari makanan berkalori
tinggi dan banyak mengandung gula serta lemak namun rendah kandungan
zat gizi, makanan siap saji, makanan kecil, coklat,karena akan mengakibatkan mual
dan muntah.
8. Bagi ibu yang hamil muda,
konsumsilah makanan dalam bentuk kering, porsikecil dan frekuensi sering,
misalnya biskuit marie dan jenis-jenis biskuit yanglain, karena biasanya mereka
tidak berselera makan.
9. Hindari konsumsi makanan laut dan daging yang pengolahannya tidak sempurna karena besar risikonyatercemar kuman dan bakteri yang
membahayakan. Untuk menghindarinya,masaklahmakanansampaimatang benar, dan cuci makanan untuk menjaga kebersihan, terutama buah dansayuran sampai bersih sebelum
dikonsumsi.
10. Tetap beraktivitas dan
bergerak, misalnya dengan jalan santai di pagi hari.
7.
Zat-zat gizi penting
Zat-zat gizi yang perlu mendapat
perhatian dalam konsumsi ibu hamil adalah sebagai berikut:
1. Sumber tenaga
Digunakan untuk tumbuh kembang janin dan proses perubahan biologis yang
terjadi dalam tubuh yang meliputi, pembentukan sel-sel baru, pemberian makanan dari ibu ke bayi melalui plasenta, serta pembentukan
enzim dan hormon penunjang pertumbuhan janin. Kekuranganenergi dalam asupan makanan yang dikonsumsi menyebabkan tidak tercapainya
penambahan berat badan ideal dari ibu hamil yaitu sekitar 11 – 14kg. Kekurangan
itu akan diambil dari persediaan protein yang dipecah menjadienergi.
2. Protein
Diperlukan sebagai pembentuk jaringan baru janin. Kekurangan
asupan protein dapatberpengaruh terhadap pertumbuhan
janin, keguguran, bayi lahir dengan berat badan kurang, serta tidak
optimalnya pertumbuhan jaringan tubuh dan jaringan pembentuk otak.
3. Vitamin
Dibutuhkan untuk memperlancar
proses biologis yang berlangsung dalam tubuh ibu dan janin. Misalnya, vitamn A diperlukan untuk pertumbuhan, vitamin B1 dan B2 sebagai penghasil energi, vitaminB6sebagai pengatur pemakaian protein tubuh,vitamin B12
membantu kelancaran pembentukan sel-sel darah
merah. Vitamin C membantu penyerapan zat besi guna
mencegah anemia, dan vitamin D untuk membantu penyerapan kalsium.
4. Mineral
antara lain :
a.
Kalsium, digunakan untuk menunjang
pembentukan tulang dangigiserta persendian janin. Jika ibu hamil kekurangan kalsium, maka
kebutuhan
kalsium akan diambilkan dari cadangan kalsium pada tulang ibu. Ini akan mengakibatkan
tulang keropos atau osteoporosis. Untuk itu, si ibu perlu
mengkonsumsi susu, telur, keju, kacang-kacangan, atau tablet kalsium yang dapat diperoleh saat periksa ke Puskesmas atau klinik.
b.
Zat besi, erat berkaitan dengan anemia atau kekurangan sel darahmerah sebagai adaptasi adanya
perubahan fisiologis selama kehamilan,yang disebabkan oleh :
1)
Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk
pertumbuhan janin.
2)
Kurangnya asupanzat besi pada makananyang
dikonsumsi sehari-hari.
3)
Adanyakecenderungan rendahnya cadangan zat besi
padawanita,sehingga tidak mampu menyuplai kebutuhan zat besi danmengembalikan persediaan darah yang hilang akibat persalinansebelumnya.Wanita hamil cenderung terkena anemia pada tiga bulan terakhir kehamilannya
karena pada masa ini, janin menimbun cadangan zat besi untuk dirinya sendiri sebagai persediaan bulan pertama sesudah lahir.
Penanganannya, pertama,menggunakan terapiobat dengan memberikan
tablet zat besi( ferosulfat )30sampai60mg per hari, tergantung pada berat ringannya anemia. Kedua, terapi diet dengan
meningkatkan konsumsi bahan makanan tinggi besi seperti susu, daging,
dan sayuran hijau.
Pengobatananemia biasanya dengan pemberian tambahan zat besi. Sebagian besar tablet zat besi mengandung
ferosulfat, besi glukonat atau suatu polisakarida. Tablet besi akan diserap
dengan maksimal jika diminum 30 menit sebelum makan. Biasanya cukup diberikan 1 tablet/hari, kadang
diperlukan 2 tablet. Kemampuan usus untuk
menyerap zat besi adalah terbatas, karena itu pemberian zat besi dalam dosis yang lebih besar adalah sia-sia dan kemungkinan akan menyebabkan gangguan pencernaan dan sembelit. Zat besi hampir selalu
menyebabkan tinja menjadi berwarna hitam, dan ini adalah efek samping yang
normal dan tidak berbahaya
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Kejadian anemia pada ibu hamil harus selalu
diwaspadai mengingat anemiadapat meningkatkan risiko kematian ibu, angka prematuritas, BBLR dan angka
kematian
bayi. Untuk mengenali kejadian anemia pada kehamilan, seorangibu harusmengetahui gejala anemia pada ibu hamil, yaitu cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang,
malaise, lidah luka, nafsu makan turun (anoreksia),
konsentrasi hilang, napas pendek (pada anemia parah) dan keluhan mual
muntah lebih hebat pada kehamilan muda
DAFTAR PUSTAKA
1. Bobak dkk.
2005. Buku Ajar Keperawtan Maternitas Edisi 4. Jakarta : EGC
2. Prawirahardjo,Sarwono.
2008. Ilmu Kebidanan.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka.
3. Saifudin,A.B.2002.
Buku Acuan Pelyanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta:YBP-SP.
4. Doenges, M.E (
2001). Rencana Perawatan Maternal/ Bayi Pedoman Untuk Perencanaan &
Dokumentasi Perawatan Klien. Edisi 2. Jakarta : EGC
5. Manjoer,Arief.
2001. Kapita Selekta Kedokteran. FKUI:Media Aekulatius
6. Winkyosastro,
H. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta:YBP-SP
7.
http://library.usu.ac.id/download/fk/fk-arlinda%20sari2.pdf.
8.
http://www.motherandchildhealth.com/Prenatal/postpartum_anemia.html
9.
http://usph.wordpress.com/2007/08/15/asupan-90-tablet-besi-dan-anemia-ibu-hamil/
Sabung Ayam Live Online Terbaik & Terlengkap!
ReplyDeleteTersedia Taruhan S128 | SV388 | KUNGFU Chicken
Bonus 10% Deposit Member Baru / Cashback 5 - 10% Setiap Minggu
Daftar >> Deposit >> Withdraw Sekarang Juga Di Website www. bolavita .site
Untuk Info, Bisa Hubungi Customer Service Kami ( SIAP MELAYANI 24 JAM ) :
BBM: BOLAVITA
WA: +628122222995