Makalah Imunisasi Dan Format Pengkajian Data Keluarga


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih banyak kekurangan, baik dari segi isi penulisan maupun kata-kata yang digunakan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan makalah ini lebih lanjut, akan penulis terima dengan senang hati.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini. Akhirnya, tiada gading yang tak retak, meskipun dalam penyusunan makalah ini penulis telah mencurahkan semua kemampuan, namun penulis sangat menyadari bahwa hasil penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan, dikarenakan keterbatasan data dan referensi maupun kemampuan penulis.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran serta kritik yang sifatnya membangun, guna sebagai bahan koreksi bagi penulis selanjutnya.






Aceh utara, 27 Mai 2012



DAFTAR PUSAKA
KATA PENGANTAR…………………………………………………………     i
DAFTAR PUSAKA……………………………………………………………     ii
BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………………..     1
A.    Latar Belakang………………………………………………………      1
B.     Rumusan Masalah…………………………………………………...      2
C.     Tujuan……………………………………………………………….      2
BAB II. PEMBAHASAN………………………………………………………     3
1.      Pengertian Imunisasi…………………………………………………     3
2.      Tujuan Pemberian Imunisasi…………………………………………     3
3.      Jenis-jenis Imunisasi…………………………………………………      3
a.       Imunisasi BCG…………………………………………………..     4
b.      Imunisasi Hepatitis B……………………………………………      5
c.       Polio……………………………………………………………...     6
d.      DTP………………………………………………………………     7
e.       Campak…………………………………………………………..     8
BAB III. FORMAT PENGKAJIAN DATA KELUARGA………………….   10
I.                   Identitas Keluarga………………………………………………..    10
II.                Data Kesehatan Ibu Dan Anak/KB……………………………....    12
BAB IV. PENUTUP……………………………………………………………     23
A.    Kesimpulan…………………………………………………………..     23
B.     Saran…………………………………………………………………     23

DAFTAR PUSAKA……………………………………………………………     24



BAB I
PENDAHULUAN


A.    Lata belakang

Tuhan menciptakan setiap makhluk hidup dengan kemampuan untuk mempertahankan diri terhadap ancaman dari luar dirinya. Salah satu ancaman terhadap manusia adalah penyakit, terutama penyakit infeksi yang dibawa oleh berbagai macam mikroba seperti virus, bakteri, parasit, jamur. Tubuh mempunyai cara dan alat untuk mengatasi penyakit sampai batas tertentu. Beberapa jenis penyakit seperti pilek, batuk, dan cacar air dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan. Dalam hal ini dikatakan bahwa sistem pertahanan tubuh (sistem imun) orang tersebut cukup baik untuk mengatasi dan mengalahkan kuman-kuman penyakit itu. Tetapi bila kuman penyakit itu ganas, sistem pertahanan tubuh (terutama pada anak-anak atau pada orang dewasa dengan daya tahan tubuh yang lemah) tidak mampu mencegah kuman itu berkembang biak, sehingga dapat mengakibatkan penyakit berat yang membawa kepada cacat atau kematian.
Apakah yang dimaksudkan dengan sistem imun? Kata imun berasal dari bahasa Latin ‘immunitas’ yang berarti pembebasan (kekebalan) yang diberikan kepada para senator Romawi selama masa jabatan mereka terhadap kewajiban sebagai warganegara biasa dan terhadap dakwaan. Dalam sejarah, istilah ini kemudian berkembang sehingga pengertiannya berubah menjadi perlindungan terhadap penyakit, dan lebih spesifik lagi, terhadap penyakit menular. Sistem imun adalah suatu sistem dalam tubuh yang terdiri dari sel-sel serta produk zat-zat yang dihasilkannya, yang bekerja sama secara kolektif dan terkoordinir untuk melawan benda asing seperti kuman-kuman penyakit atau racunnya, yang masuk ke dalam tubuh.
Kuman disebut antigen. Pada saat pertama kali antigen masuk ke dalam tubuh, maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang disebut dengan antibodi. Pada umumnya, reaksi pertama tubuh untuk membentuk antibodi tidak terlalu kuat, karena tubuh belum mempunyai "pengalaman." Tetapi pada reaksi yang ke-2, ke-3 dan seterusnya, tubuh sudah mempunyai memori untuk mengenali antigen tersebut sehingga pembentukan antibodi terjadi dalam waktu yang lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak. Itulah sebabnya, pada beberapa jenis penyakit yang dianggap berbahaya, dilakukan tindakan imunisasi atau vaksinasi. Hal ini dimaksudkan sebagai tindakan pencegahan agar tubuh tidak terjangkit penyakit tersebut, atau seandainya terkena pun, tidak akan menimbulkan akibat yang fatal.
Imunisasi ada dua macam, yaitu imunisasi aktif dan pasif. Imunisasi aktif adalah pemberian kuman atau racun kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi antibodi sendiri. Contohnya adalah imunisasi polio atau campak. Sedangkan imunisasi pasif adalah penyuntikan sejumlah antibodi, sehingga kadar antibodi dalam tubuh meningkat. Contohnya adalah penyuntikan ATS (Anti Tetanus Serum) pada orang yang mengalami luka kecelakaan. Contoh lain adalah yang terdapat pada bayi yang baru lahir dimana bayi tersebut menerima berbagai jenis antibodi dari ibunya melalui darah placenta selama masa kandungan, misalnya antibodi terhadap campak.

B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang di atas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut:
a.       Bagaimana konsep dasar dari imunisasi
b.      Apa Pengertian dari imunisasi
c.       Apakah tujuan dari imunisasi
d.      Apa saja macam-macam dari imunisasi
e.       Apa saja jenis-jenis imunisasi

C.      Tujuan.
Berdasarkan Rumusan masalah di atas dapat di tentukan tujuan sebagai berikut:
a.       Untuk mengetahui bagaimana konsep dasar dari imunisasi
b.      Untuk mengetahui apa pengertian imunisasi
c.       Untuk mengetahui tujuan dari imunisasi
d.      Untuk mengetahui macam-macam dari imunisasi
e.       Untuk mengetahui jenis-jenis imunisasi.







BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya.
Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anak-anak karena sistem kekebalan tubuh mereka masih belum sebaik orang dewasa, sehingga rentan terhadap serangan penyakit berbahaya. Imunisasi tidak cukup hanya dilakukan satu kali, tetapi harus dilakukan secara bertahap dan lengkap terhadap berbagai penyakit yang sangat membahayakan kesehatan dan hidup anak.

2.       Tujuan Pemberian Imunisasi
Tujuan dari diberikannya suatu imunitas dari imunisasi adalah untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya. Beberapa penyakit yang dapat dihindari dengan imunisasi yaitu seperti hepatitis B, campak, polio, difteri, tetanus, batuk rejan, gondongan, cacar air, tbc, dan lain sebagainya.

3.      Jenis – Jenis Imunisasi
  1. BCG
  2. Hepatitis B
  3. Polio
  4. DTP
  5. Campak


a.      Imunisasi BCG
Kepanjangan BCG ? Mungkin karena susah mengucapkannya makanya jarang yang hafal kepanjangannya. Bacillus Calmette-Guerin. BCG adalah vaksin untuk mencegah penyakit TBC, orang bilang flek paru. Meskipun BCG merupakan vaksin yang paling banyak di gunakan di dunia (85% bayi menerima 1 dosis BCG pada tahun 1993), tetapi perkiraan derajat proteksinya sangat bervariasi dan belum ada penanda imunologis terhadap tuberculosis yang dapat dipercaya.
Kekebalan yang dihasilkan dari imunisasi BCG ini bervariasi. Dan tidak ada pemerikasaan laboratorium yang bisa menilai kekebalan seseorang pada penyakit TBC setelah diimunisasi. Berbeda dengan imunisasi hepatitis B, kita bisa memeriksa titer anti-HBsAg pada laboratotrium, bila hasilnya  > 10 μg dianggap memiliki kekebalan yang cukup terhadap hepatitis B.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kemampuan proteksi BCG berkurang jika telah ada sensitisasi dengan mikobakteria lingkungan sebelumnya, tetapi data ini tidak konsisten.
kalau sih anak sudah kemasukkan kuman TBC sebelum diimunisasi, proses pembentukan antibbodi setelah diimunisasi kurang memuaskan.
Karena itu, BCG dianjurkan diberikan umur 2-3 bulan) atau dilakukan uji tuberkulin dulu (bila usia anak lebih dari 3 bulan.IDAI) untuk mengetahui apakah anak telah terinfeksi TBC atau belum (lihat jadwal imunisasi) Dan lagi, kekebalan untuk penyakit TBC tidak diturunkan dari ibu ke anak (imunitas seluler), karena itu anak baru lahir tidak punya kekebalan terhadap TBC. Makanya ibu-ibu harus segera memberikan imunisasi BCG buat anaknya.
Perlu diketahui juga, derajat proteksi imunisasi BCG tidak ada hubungannya dengan hasil tes tuberkulin sesudah imunisasi dan ukuran parut (bekas luka suntikan) dilengan. Jadi tidak benar kalau parutnya kecil atau tidak tampak maka imunisasinya dianggap gagal.
Imunsasi BCG diberikan dengan dosis 0,05 ml pada bayi kurang dari 1 tahun, dan 0,1 ml pada anak. Disuntikkan secara intrakutan.
disuntikkan ke dalam lapisan kulit (bukan di otot). Bila penyuntikan benar, akan ditandai kulit yang menggelembung.
BCG ulang tidak dianjurkan karena manfaatnya diragukan. BCG tidak dapat diberikan pada penderita dengan gangguan kekebalan seperti pada penderita lekemia (kanker darah), anak dengan pengobatan obat steroid jangka panjang dan penderita infeksi HIV.
(Sumber : system imun,imunisasi,dan penyakit imun. Prof.Dr.dr. A. Samik Wahab, Spa(K). Widya Medika)

b.      Imunisasi Hepatitis B
Imunisasi hepatitis B ini juga merupakan imunisasi yang diwajibkan, lebih dari 100 negara memasukkan vaksinasi ini dalam program nasionalnya. Jika menyerang anak, penyakit yang disebabkan virus ini sulit disembuhkan. Bila sejak lahir telah terinfeksi virud hepatitis B (VHB) dapat menyebabkan kelainan-kelainan yang dibawanya terus hingga dewasa. Sangat mungkin terjadi sirosis atau pengerutan hati.
Banyak jalan masuk virus hepatitis B ke tubuh si kecil. Yang potemsial melalui jalan lahir. Cara lain melalui kontak dengan darah penderita, semisal transfusi darah. Bisa juga melali alat-alat medis yang sebelumnya telah terkontaminasi darah dari penderita hepatitis B, seperti jarum suntik yang tidak steril atau peralatan yang ada di klinik gigi. Bahkan juga bisa lewat sikat gigi atau sisir rambut yang digunakan antar anggota keluarga.
Malangnya, tak ada gejala khas yang tampak secara kasat mata. Bahkan oleh dokter sekalipun. Fungsi hati kadang tak terganggu meski sudah mengalami sirosis. Anak juga terlihat sehat, nafsu makan baik, berat badan juga normal. Penyakit baru diketahui setelah dilakukan pemeriksaan darah.
Upaya pencegahan adalah langkah terbaik. Jika ada salah satu anggota keluarga dicurigai kena Virus Hepatitis B, biasanya dilakukan screening terhadap anak-anaknya untuk mengetahui apakah membawa virus atau tidak. Selain itu, imunisasi merupakan langkah efektif untuk mencegah masuknya virus hepatitis B.
Jumlah Pemberian: Sebanyak 3 kali, dengan interval 1 bulan antara suntikan pertama dan kedua, kemudian 5 bulan antara suntikan kedua dan ketiga.
Usia Pemberian Sekurang-kurangnya 12 jam setelah lahir. Dengan syarat, kondisi bayi stabil, tak ada gangguan pada paru-paru dan jantung. Dilanjutkan pada usia 1 bulan, dan usia 3-6 bulan. Khusus bayi yang lahir dari ibu pengidap VHB, selain imunisasi tsb dilakukan tambahan dengan imunoglobulin antihepatitis B dalam waktu sebelum usia 24 jam.
Lokasi Penyuntikan: Pada anak di lengan dengan cara intramuskuler. Sedangkan pada bayi di paha lewat anterolateral (antero= otot-otot bagian depan, lateral= otot bagian luar). Penyuntikan di bokong tidak dianjurkan karena bisa mengurangi efektivitas vaksin.
Tanda Keberhasilan: Tak ada tanda klinis yang dapat dijadikan patokan. Namun dapat dilakukan pengukuran keberhasilan melalui pemeriksaan darah dengan mengecek kadar hepatitis B-nya setelah anak berusia setahun. Bila kadarnya di atas 1000, berarti daya tahanya 8 tahun; diatas 500, tahan 5 tahun; diatas 200 tahan 3 tahun. Tetapi kalau angkanya cuma 100, maka dalam setahun akan hilang. Sementara bila angkanya 0 berarti si bayi harus disuntik ulang 3 kali lagi.
Tingkat Kekebalan: Cukup tinggi, antara 94-96%. Umumnya setelah 3 kali suntikan, lbih dari 95% bayi mengalami respons imun yang cukup.
Indikator Kontra: Tak dapat diberikan pada anak yang sakit berat

  1. Polio
Imunisasi polio ada 2 macam, yang pertama oral polio vaccine atau yang sering dilihat dimana mana yaitu vaksin tetes mulut. Sedangkan yang kedua inactivated polio vaccine, ini yang disuntikkan. Kalo yang tetes mudah diberikan, murah dan mendekati rute penyakit aslinya, sehingga banyak digunakan. Kalo yang injeksi efek proteksi lebih baik tapi mahal dan tidak punya efek epidemiologis. Selain itu saat ini MUI telah mengeluarkan fatwa agar pemakaian vaksin polio injeksi hanya ditujukan pada penderita yang tidak boleh mendapat vaksin polio tetes karena daya tahan tubuhnya lemah
Polio atau lengkapnya poliomelitis adalah suatu penyakit radang yang menyerang saraf dan dapat menyebabkan lumpuh pada kedua kaki. Walaupun dapat sembuh, penderita akan pincang seumur hidup karena virus ini membuat otot-otot lumpuh dan tetap kecil.
Di wikipedia dijelaskan bahwa Polio sudah dikenal sejak zaman pra-sejarah. Lukisan dinding di kuil-kuil Mesir kuno menggambarkan orang-orang sehat dengan kaki layu yang berjalan dengan tongkat. Kaisar Romawi Claudius terserang polio ketika masih kanak-kanak dan menjadi pincang seumur hidupnya.
Virus polio menyerang tanpa peringatan, merusak sistem saraf menimbulkan kelumpuhan permanen, biasanya pada kaki. Sejumlah besar penderita meninggal karena tidak dapat menggerakkan otot pernapasan. Ketika polio menyerang Amerika selama dasawarsa seusai Perang Dunia II, penyakit itu disebut ‘momok semua orang tua’, karena menjangkiti anak-anak terutama yang berumur di bawah lima tahun. Di sana para orang tua tidak membiarkan anak mereka keluar rumah, gedung-gedung bioskop dikunci, kolam renang, sekolah dan bahkan gereja tutup.
Virus polio menular secara langsung melalui percikan ludah penderita atau makanan dan minuan yang dicemari.
Pencegahannya dengan dilakukan menelan vaksin polio 2 (dua) tetes setiap kali sesuai dengan jadwal imunisasi.

  1. DTP
Deskripsi Vaksin Jerap DTP adalah vaksin yang terdiri dari toksoid difteri dan tetanus yang dimurnikan, serta bakteri pertusis yang telah diinaktivasi yang teradsorbsi ke dalam 3 mg / ml Aluminium fosfat. Thimerosal 0,1 mg/ml digunakan sebagai pengawet. Potensi vaksin per dosis tunggal sedikitnya 4 IU pertussis, 30 IU difteri dan 60 IU tetanus.
Indikasi Untuk Imunisasi secara simultan terhadap difteri, tetanus dan batuk rejan.
Komposisi Tiap ml mengandung : Toksoid difteri yang dimurnikan 40 Lf Toksoid tetanus yang dimurnikan 15 Lf B, pertussis yang diinaktivasi 24 OU Aluminium fosfat 3 mg Thimerosal 0,1 mg
Dosis dan Cara Pemberian Vaksin harus dikocok dulu untuk menghomogenkan suspensi. Vaksin harus disuntikkan secara intramuskuler atau secara subkutan yang dalam. Bagian anterolateral paha atas merupakan bagian yang direkomendasikan untuk tempat penyuntikkan. (Penyuntikan di bagian pantat pada anak-anak tidak direkomendasikan karena dapat mencederai syaraf pinggul). Tidak boleh disuntikkan pada kulit karena dapat menimbulkan reaksi lokal. Satu dosis adalah 0,5 ml. Pada setiap penyuntikan harus digunakan jarum suntik dan syringe yang steril.
Di negara-negara dimana pertussis merupakan ancaman bagi bayi muda, imunisasi DTP harus dimulai sesegera mungkin dengan dosis pertama diberikan pada usia 6 minggu dan 2 dosis berikutnya diberikan dengan interval masing-masing 4 minggu. Vaksin DTP dapat diberikan secara aman dan efektif pada waktu yang bersamaan dengan vaksinasi BCG, Campak, Polio (OPV dan IPV), Hepatitis B, Hib. dan vaksin Yellow Fever.
Kontraindikasi Terdapat beberapa kontraindikasi yang berkaitan dengan suntikan pertama DTP. Gejala-gejala keabnormalan otak pada periode bayi baru lahir atau gejala-gejala serius keabnormalan pada saraf merupakan kontraindikasi dari komponen pertussis. Imunisasi DTP kedua tidak boleh diberikan kepada anak yang mengalami gejala-gejala parah pada dosis pertama DTP. Komponen pertussis harus dihindarkan, dan hanya dengan diberi DT untuk meneruskan imunisasi ini. Untuk individu penderita virus human immunodefficiency (HIV) baik dengan gejala maupun tanpa gejala harus diberi imunisasi DTP sesuai dengan standar jadual tertentu.

  1. Campak
Imunisasi campak, sebenarnya bayi sudah mendapatkan kekebalan campak dari ibunya. Namun seiring bertambahnya usia, antibodi dari ibunya semakin menurun sehingga butuh antibodi tambahan lewat pemberian vaksin campak. Apalagi penyakit campak mudah menular, dan mereka yang daya tahan tubuhnya lemah gampang sekali terserang penyakit yang disebabkan virus Morbili ini. Untungnya campak hanya diderita sekali seumur hidup. Jadi, sekali terkena campak, setelah itu biasanya tak akan terkena lagi.
Penularan campak terjadi lewat udara atau butiran halus air ludah (droplet) penderita yang terhirup melalui hidung atau mulut. Pada masa inkubasi yang berlangsung sekitar 10-12 hari, gejalanya sulit dideteksi. Setelah itu barulah muncul gejala flu (batuk, pilek, demam), mata kemerahabn dan berair, si kecilpun merasa silau saat melihat cahaya. Kemudian, disebelah dalam mulut muncul bintik-bintik putih yang akan bertahan 3-4 hari. Beberapa anak juga mengalami diare. satu-dua hari kemudian timbul demam tinggi yang turun naik, berkisar 38-40,5 derajat celcius.
Seiring dengan itu barulah muncul bercak-bercak merah yang merupakan ciri khas penyakit ini. Ukurannya tidak terlalu besar, tapi juga tidak terlalu kecil. Awalnya haya muncul di beberapa bagian tubuh saja seperti kuping, leher, dada, muka, tangan dan kaki. Dalam waktu 1 minggu, bercak-bercak merah ini hanya di beberapa bagian tibih saja dan tidak banyak.
Jika bercak merah sudah keluar, umumnya demam akan turun dengan sendirinya. Bercak merah pun akan berubah menjadi kehitaman dan bersisik, disebut hiperpigmentasi. Pada akhirnya bercak akan mengelupas atau rontok atau sembuh dengan sendirinya. Umumnya dibutuhkan waktu hingga 2 minggu sampai anak sembuh benar dari sisa-sisa campak. Dalam kondisi ini tetaplah meminum obat yang sudah diberikan dokter. Jaga stamina dan konsumsi makanan bergizi. Pengobatannya bersifat simptomatis, yaitu mengobati berdasarkan gejala yang muncul. Hingga saat ini, belum ditemukan obat yang efektif mengatasi virus campak.
Jika tak ditangani dengan baik campak bisa sangat berbahaya. Bisa terjadi komplikasi, terutama pada campak yang berat. Ciri-ciri campak berat, selain bercaknya di sekujur tubuh, gejalanya tidak membaik setelah diobati 1-2 hari. Komplikasi yang terjadi biasanya berupa radang paru-paru dan radang otak. Komplikasi ini yang umumnya paing sering menimbulkan kematian pada anak.
Usia dan Jumlah Pemberian Sebanyak 2 kali; 1 kali di usia 9 bulan, 1 kali di usia 6 tahun. Dianjurkan, pemberian campak ke-1 sesuai jadwal. Selain karena antibodi dari ibu sudah menurun di usia 9 bulan, penyakit campak umumnya menyerang anak usia balita. Jika sampai 12 bulan belum mendapatkan imunisasi campak, maka pada usia 12 bulan harus diimunisasi MMR (Measles Mump Rubella).





  

  
BAB III
FORMAT PENGKAJIAN DATA KELUARGA

       I.            IDENTITAS KELUARGA
1.      Nama Kepala Keluarga
Jenis Kelamin        :
Umur                     :
Agama                   :
Suku bangsa          :
Pendidikan            :
Pekerjaan               :
Alamat                  :          


2.Anggota keluarga
NO
Nama
Umur
Lk/pr
Hub klg
pendidikan
pekerjaan
ket

















































































3.      Status Kesehatan Keluarga 3 bulan terakhir (semua jenis penyakit) terhitung sejak januari 2012
NO
Nama
Umur
Lk/pr
Jenis penyakit
Berobat ke































































4.      Pengambil keputusan dalam keluarga
Suami :                                      suami dan istri :
Istri :                                          lain lain, sebutkan :




5.      Kematian dalam 6 bln terakhir
NO
Nama
Bulan & tahun meninggal
Umur waktu meninggal
Lk/pr
Sebab kematian
keterangan

























































    II.            DATA KESEHATAN IBU DAN ANAK/ KB
1.      Riwayat kehamilan saat ini :
a.       GPA                            :
b.      HPHT                          :
c.       Taksiran partus            :
d.      Umur kehamilan          :
Tw  I (0-12mg)      Tw II (13-24mg)    Tw III(25mg-lahir)
e.       Factor resiko
Umur  <20thn                                                               umur>30tahun
Spasing <2tahun                                                          paritas >4
Lila <23,5cm                                                                  BB<38kg
HB<11gr%, HB>8gr%                                                   TB< 145
Penyakit keturunan
f.       Resiko tinggi
Perdarahan (HAP)                                                         Infeksi
Pre eklamsi / eklamsi                                                   HB< 8gr %
KPD                                                                                  kelainan letak
Penyakit  yang menyertai                                            lain lain

2.      Riwayat kehamilan yang lalu
a.       Data kehamilan yang lalu
NO
Hamil ke
Frekuensi  ANC Selama hamil
Tempat ANC
Penyakit kehamilan
Pemeriksa / penolong


















b.      Penyulit / kelainan yang ditemukan saat kehamilan yang lalu :
Anemia                                                       KPD
HAP                                                              Malposisi / presentasi
PER                                                               PEB
Lain Lain
Ditolong Oleh

3.      Pemeriksaan kehamilan  yang dilakukan :
a.       Apakah ibu memeriksa kehamilannya:   ya               tidak
b.      Jika iya, dimana :
                                 Rumah sakit                                       posyandu
                                 Puskesmas                                          dukun terlatih
                                 Dokter / bidan praktek                      dukun tidak terlatih
                                 Polindes                                                lain lain
c.    Apakah ibu punya buku periksa :       ya                               tidak
d.   Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan (sesuai umur kehamilan)
                                    K1                                                        Belum lengkap
                                    K4                                                        Tidak lengkap
e.    Alas an tidak periksa hamil ke tenaga kesehatan :
§  Tidak tahu
§  Tahu tapi tidak mau
§  Trasportasi sulit
§  Jarak ketempat pelayanan jauh
§  Biaya
§  Lain lain
Rencana pertolongan persalinan :
Dimana                                                oleh siapa
f.     Apakah ibu di imunisasi TT selama hamil :    ya                        tidak
Bila ya :                                lengkap selama kehamilan / sesuai program
                                                             Belum lengkap
                         Bila tidak apa alasannya
g.      Keadaan gizi ibu hamil :
Baik, jika lila >23,5cm                                kurang, jika  <23,5cm
h.      Kesimpulan status gizi ibu
Baik                                                                kurang
i.        Hb hasil pemeriksaan terakhir :            gr%
j.        Makanan yang dipantang  : ada                                     tidak
Bila ada sebutkan
k.      Pola makan sehari :               sekali
l.        Menu makanan :                             seimbang          tidak seimbang
m.    Kebiasaan ibu hamil yang mempengaruhi kesehatan :
                                Merokok  : ya / tidak
                                Jamu- jamuan : ya/ tidak
                                Obat- obatan : ya/ tidak
                                Lain lain : ya/ tidak
                                Bila iya, sebutkan:



4.      Ibu bersalin.
a.       Riwayat kehamilan dan persalinan
No
Hamil Ke
Tahun persalinan
Jenis persalinan
Lh/ Lm
Jenis kelamin
BB
TB
Penolong
Penyulit persalinan
ket

























































































b.      Alasan pertolongan persalinan dengan dukun tidak terlatih
1)      Kebiasaan / adat   : ya / tidak
2)      Pelayanan kesehatan jauh: ya / tidak
3)      Biaya : ya/ tidak
4)      Lain lain

5.      Neonatus
a.       Neonatus hari ke    :                                       N1                              N2
b.      Neonatus diperiksa:                                       ya                               tidak
c.       Pemeriksa neonates oleh:                            dokter                        bidan
                                                                                       Lain lain

d.    Bila tidak dilakukan pemeriksaan, alasannya  :
         Tidak tahu                                                  yankes jauh
         Tahu tapi tidak mau                                 lain lain, sebutkan
6.      Ibu nifas
a.     Nifas hari ke      :
b.     Apakah ibu sudah memeriksakan diri selama nifas   :
                               Ya            tidak
c.     Bila tidak periksa, alas an   :
                                Tidak tahu                                              yankes jauh
                            Tahu tapi tidak mau                            lain lain sebutkan
d.    Bila periksa, berapa kali     :                                 kali
e.     Tempat pemeriksaan         :
                           RS                                                           Puskesmas     
                           Bidan praktek                                       polindes
f.      Kelainan yang ditemukan   :                      ya                     tidak
                        Jika iy, sebutkan:
g.     Usaha penanggulangan
h.     Apakah ibu menyusui   :                                   ya            tidak
Jika tidak, alasannya    :                                    tidak tahu
                                                                              Tahu tapi tidak mau
                                                                               Lain lain
i.       Obat obatan yang telah diminum
                                  Vit A                     Fe
                                  Lain lain, sebutkan
j.       Apakah ibu melakukan perawatan perenium  :  ya       tidak
1)      Bila iya, bagaimana melakukannya      :     benar                       salah
2)      Bila tidak alasannya                                :      tidak tahu
                                                                           Tahu, tapi tidak mau
                                                                            Lain lain, sebutkan

7.      Buteki (ibu meneteki) : 40 hari s/d 2tahun
a.     Apakah ibu menyusui bayinya    :                                ya                     tidak
Bila ya, sampai dengan umur berapa   :                    0-6bulan     >6bulan
                                                                                           Tidak tahu
                                                                                            Tahu tapi tidak mau
                                                                                           Lain lain
                                                                                           Sebutkan
b.     Apakah susu jolong ( colostrum) diberikan :              ya                         tidak
Alasan tidak diberikan                  
c.     Keadaan gizi ibu menyusui       : Berat badan             kg
d.    Makanan yang dipantang selama menyusui
e.     Kadar hemoglobin    :
<12gr%                           12-14gr%                         >14gr%
f.      Apakah ibu melakukan perawatan payudara   :            ya                        tidak
1)      Jika iya, bagaimana cara melakukannya:          benar                  salah
2)      Jika tidak, alasannya  :                                         tidak tahu           tidak mau

g.     Kebiasaan menyusui                 :     0-6 bulan
6 bulan- 1 tahun
                                                           1-2 tahun

8.      Kesehatan bayi
a.     Apakah ibu mempunyai KMS  :
                YA, terisi                                  ya, tidak terisi


b.     Status imunisasi

BAYI

BCG

HEPATITIS

DPT

POLIO

Campak

Lengkap  / Tidak

























































Lengkap, sesuai dengan usia
Tidak lengkap
Alasannya
Tidak pernah imunisasi
Alasan
Jenis yang belum diberikan

C. Apakah dilakukan penimbangan :              YA                              TIDAK
                            Teratur                                 kadang-kadang
                            Tidak pernah,alasannya

                       D.Status gizi
1)      BB                               kg        PB                   cm(waktu lahir)
2)      BB                               kg        PB                   cm(saat pendataan)
3)      Apakah terdapat kenaikan BB
            Naik                Tetap               Turun



4)      Keadaan gizi bayi :                 Baik
                                                Kurang
                                                Buruk
                       E. Pemberian Pasi
                                    Sebelum 6 bulan
                                    Alasan pemberian sebelum bulan

                                    Setelah 6 bulan

                       F. Kesesuaian jenis makanan bayi(MPASI)dengan usia saat diberikan:
                        Sesuai                                                  Tidak sesuai
                        Jika tidak sesuai,alasan:                      Tidak tahu
                       Kebiasaan tradisi setempat
                                    Lain-lain, Sebutkan
9.      Kesehatan balita
a.     Apakah mempunyai  KMS  :                    YA                               Tidak
b.     Apakah dilakukan penimbangan dan pemeriksaan :      ya          tidak
Jika ya, dilakukan :RS
                                                       Puskesmas
                                                       Posyandu
                                                       Dokter/ Bidan Praktek
                                                       Lain lain sebutkan
Jika tidak, alasannya  ;               tidak tahu
                                                       Tahu tapi tidak perlu
                                                        Pelayanan kesehatan jauh
Lain lain, sebutkan
c.     Waktu pendataan
1)      BB:                gram                              1) BB :      gram
2)      TB:                 cm                                 2) TB :       cm
3)      Lila:                cm                                 3) lila :       cm
4)      Status Gizi :                                          4)Status Gizi :
                                            Baik                                                    Baik
                                            Kurang                                                Kurang
                                            Buruk                                                  Buruk
d.      Status imunisasi

BAYI

BCG

HEPATITIS

DPT

POLIO

Campak

Lengkap  / Tidak


1
2
3
1
2
3
1
2
3
4














































1)      bila tidak lengkap, alasan    :
                                 Tidak tahu              yankes jauh                             tidak mau
2)      bila tidak di imunisasi, alasannya  :
tidak tahu                yankes jauh                            tidak mau

10.  Keluarga Berencana
a. PUS                                  :             Ya                        tidak
b. Apakah semua  PUS menjadi akseptor KB :     Ya                            Tidak
                Pil                                                     suntik
                     Kondom       IUD
                     Susuk                                                     MOP
                      MOP
                       Jika tidak alasannya  :                               Tidak tahu
                      Tahu tapi tidak mau
                     Pelayanan kesehatan jauh
                     Lain lain sebutkan
c. Tempat pelayanan KB  :
               Dokter                                         bidan praktek
               Rs                                                  puskesmas
               Posyandu
d.      Berapa lama memakai alat kontrasepsi

11.  Sistem Kesehatan Reproduksi
a. PMS / STD
Apakah saat ini ada keluhan   :
                Keputihan                      Rasa Gatal Pada Kemaluan
                Masalah hubungan seksual                       Keluhan Buang Air Kecil
Bila adakeluhan sudah berapa lama:  
<1minggu                                >1minggu
Apakah sudah berobat     :   ya      tidak
Tidak ada, alasannya         :
Jika sudah berobat, dimana   :
b.Ibu dengan usia >40 tahun
Apakah saat ini ibu masih menstruasi      : ya                       tidak
Bila tidak, sudah berapa lama                    :
Adakah keluhan sebelum menopause      :ya                        tidak
Bila ya, apakeluhannya                                :
12.  Fasilitas / sarana kesehatan
a. Fasilitas kesehatan / layanan kesehatan yang biasa digunakan oleh keluarga  :
Puskesmas                      Pustu                      Polindes
Posyandu                        lain lain sebutkan
b.Apakah didesa ini ada kegiatan untuk dana sehat   :
       Ada           tidak ada
      Bila ada:      aktif          tidak aktif

c. Jika ada apakah keluarga ikut serta
       Ya             tidak
Bila tidak alasan
d.      Jika ya, dalam bentuk apa  :
           Uang
           Beras
           Padi
e. Bagaimana cara pengumpulan
f. Adakah keluarga memanfaatkan pos obat desa
          Sering                                       kadang kadang
        Tidak pernah, alasannya
g.Jaringan pengaman social bidang  kesehatan (JPS-BK/ Akeskin)
    Ada          tidak ada
h.Tabulin :                     ada             tidak
Bila ada anggota keluarga ada yang hamil, adakah ibu ikut serta
i.  Dasolin           ada              tidak
Bila ada anggota keluarga ada yang hamil, adakah ikut serta
                      Ada                              tidak
Bila tidak ikut, apa alasannya
j.  System transportasiada                               tidak
k.System donor darah                               ada                                tidak
13.  Kebersihan Lingkungan
a. Sumber air minum, bersih                        :   ya/tidak
     Sumur pompa                  mata air             sungai               dan lain lain
b.Mempunyai jamban keluarga                   :  ya/tidak
Jamban keluarga bersih                              ya/ tidak
c. Rumah dalam keadaan bersih                       ya/tidak
Lantai rumah  :         tanah        plaster        ubin         dan lain lain
Lingkungan / pekarangan, sersih                ya/tidak
Ventilasi                                                           cukup / tidak
d.      Kandang   : ada/ tidak ada                        jenis binatang
Jarak dari rumah            meter




  


BAB IV

PENUTUP




A. KESIMPULAN


Dari pembahasan masalah di atas dapat di simpulkan:

  1. Imunisasi adalah suatu prosese untuk membuat sistem pertahanan tubuh kebal terhadap infasi mikroorganisme (bakteri dan virus).
  2. Tujuan dari imunisasi adalah untuk menguranggi angka penderitaan suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya
  3. Macam-macam dari imunisasi adalah imunisasi aktif dan pasif.
  4. Jenis-jenis imunisasi adalah BCG,Hepatitis B,Polio,DTP,Campak.


B. SARAN
            Berdasarkan kesimpulan di atas maka di sarankan bagi setiap ibu agar selalu memperhatikan kesehatan bayinya yaitu harus selalu aktif ke posyandu atau tenaga kesehatan terdekat untuk di beri imunisasi karena dengan di beri imunisasi dapat mencegah bayi dalam berbagai macam penyakit.













DAFTAR PUSTAKA


  1. Agung, I Gusti Ngurah, 2001. Statistika Analisis Hubungan Kausal Berdasarkan Data Kategorik. Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa.
  2. http://eprints.ums.ac.id/888/1/2008v1n1-02.pdf
  3. http://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=15&id=4
  4. http://syehaceh.wordpress.com/2008/05/12/imunisasi-dan-faktor-yang-mempengaruhinya/
  5. http://www.ictjogja.net/kesehatan/C5_1.htm
  6. http://vinadanvani.wordpress.com/2008/02/20/jenis-imunisasi-yang-diawajibkan-dan-dianjurkan/
  7. http://m.infeksi.com/articles.php?lng=en&pg=15&id=13
  8. http://www.litbang.depkes.go.id/~djunaedi/documentation/vol.32_No.2/imunisasi.pdf
  9. www.google.com


1 Response to "Makalah Imunisasi Dan Format Pengkajian Data Keluarga"

  1. Sabung Ayam Live Online Terbaik & Terlengkap!
    Tersedia Taruhan S128 | SV388 | KUNGFU Chicken
    Bonus 10% Deposit Member Baru / Cashback 5 - 10% Setiap Minggu
    Daftar >> Deposit >> Withdraw Sekarang Juga Di Website www. bolavita .site
    Untuk Info, Bisa Hubungi Customer Service Kami ( SIAP MELAYANI 24 JAM ) :
    BBM: BOLAVITA
    WA: +628122222995

    ReplyDelete